Postingan Populer

Selasa, 03 Februari 2015

Kamu; Bagian 1

Lekat kupandangi potret wajahmu sedari tadi. Lamat-lamat kutelusuri dari ujung kepala sampai hati.
Aku selalu protes, saat kau berusaha menyaingi panjang rambutku. Aku ingin rambutmu tertata rapi. Pada puncak tubuhmu, aku ingin memberikan sensasi usapan paling melenakan di sana. Mengantarmu terlelap di setiap malamnya. Membiarkanmu melepas penat kepalamu di pangkuanku. Nyenyak, dan bermimpi indah.
Aku selalu ingin menyentuh tegas rahangmu. Mengikuti alurnya dari pelipis sampai dagu. Merasakan pakem-pakem tulang wajah yang begitu gagah. Lebih dekat kupandangi. Aku pun ingin mendaratkan telapak tanganku di kedua pipimu. Memberikan sensasi usapan hangat di kedua sisinya. Menyatakan rasa melalui isyarat yang begitu nyata.
Aku ingin berselancar di antara alis matamu sampai dasar hidung yang bentuknya jauh lebih sempurna dari milikku. Tapi aku tetap mensyukurinya. Bukankah kau jatuh cinta pada hidungku? Kau boleh tertawa.
Aku selalu ingin menyentuh senyum itu. Menarikan jemariku di sana. Cukup jemari, tanpa menarikan sepasang bibirku di sana. Ada waktunya. Aku ingin jadi sebab dari akibat pemanis wajahmu terus berkembang di singgasananya.
Pada spasi antara jenjang leher dengan pundakmu, aku ingin sisipkan daguku yang bersandar di sana. Berlawanan. Begitu pun kau yang mematokkan dagumu di pundakku. Dalam dekap yang membuat jarak di antara kita begitu dekat. Di antara tubuh yang hampir tiada celah, aku terlalu hatam aromanya. Aku begitu menyukai wewangian yang kau semprotkan pada tubuh, itu salah satu hal pemicu rindu yang paling ampuh.
Dalam rongga yang bidang, semoga aku pengisi bagian yang rumpang.


Bekasi, 3 Februari 2015

Tidak ada komentar:

Posting Komentar