Postingan Populer

Sabtu, 01 Juni 2013

Resensi Novel Goodbye Happiness

Seperti Sebuah Dongeng

Judul Buku                  : Goodbye Happiness (Cinta yang Takkan Usai)
Penulis                         : Arini Putri
Jumlah Halaman          : 320 halaman
Penerbit                       : GagasMedia, Jakarta
ISBN                           : 979-780-593-X
Tahun Terbit                : 2012
            Begitu melihat cover novel ini, sepertinya terlalu sayang untuk dilewatkan begitu saja. Novel kedua karya Arini Putri ini lumayan laris di pasaran. Buktinya, dalam waktu satu tahun saja sudah mengalami cetak ulang. Novel yang berjudul Selamat Tinggal Kebahagiaan (dalam Bahasa Indonesia) ini cukup mampu membawa perasaan pembaca mengikuti alur cerita yang diceritakan oleh wanita berjilbab ini.
            Arini Putri, lengkapnya. Mahasiswi psikologi Universitas Gajah Mada yang terkadang merasa seperti anak SMA ini gemar berimajinasi di mana saja dan kapan saja. Gadis yang akrab disapa Arin ini hanya berusaha untuk terus membuat imajinasinya tidak sia-sia. Rain Over Me merupakan novel pertama yang dihasilkan dari salah satu hobinya, menulis. Hobinya yang lain adalah menyanyi dan hingga sekarang masih terus percaya bahwa suatu hari nanti dapat berduet dengan SHINee Onew dan Super Junior Kyuhyun.
            Alur yang digunakan dalam novel ini adalah alur campuran, namun dominan menggunakan alur maju. Walaupun demikian, dapat membawa para pembacanya menelusuri cerita demi cerita. Arini Putri menamai tokohnya cukup unik dan untuk tokoh asal Korea, ia menamainya sesuai dengan nama-nama orang Korea pada umumnya. Krystal Key sebagai tokoh utama, Mia dan Ara yang merasa sebagai sahabat Krystal sewaktu SMA. Skandar sebagai teman Krystal sewaktu SMA, dan ikut Krystal belajar dan berkarier di Korea, serta menjadi sosok yang sangat Krystal cintai dan mencintai Krystal. Park Seungho sebagai salah satu Idol di Korea yang akhirnya jatuh hati pada Krystal, dan Jang Nayoung sebagai sahabat dan manajer Krystal.
            Gaya bahasa yang digunakan penulis sangat mudah dipahami, apalagi oleh para pembaca yang sebagian besar adalah kalangan remaja. Dalam penulisan yang didominasi menggunakan Bahasa Indonesia, penulis juga menyelipkan beberapa bahasa seperti Bahasa Korea dan Bahasa Inggris melalui beberapa dialog antartokoh dalam novel tersebut.
            Semua berawal dari konferensi pers yang dilakukan Krystal Key untuk menjelaskan tentang pembatalan rencana pernikahannya dengan Park Seungho. Dalam penjelasannya dia menjelaskan tentang kisah cinta yang berjalan seperti sebuah dongeng, dongeng tentang kisah peri kecil. Peri kecil yang terlalu setia dan tak berdaya. Tinkerbell. Peter Pan memberi harapan yang terlalu besar kepada Wendy, namun dia menahan Tinkerbell untuk terus bersamanya, menemaninya, melindunginya, tanpa memberikan apa pun untuk membalasnya. Kisah ini dialami Krystal Key yang akrab disapa Tink oleh Skan, Skandar. Tink selalu bersama Skan, menemani Skan, melindungi Skan, dan entah apa yang dilakukan Skan sehingga Tink berpikir Skan tak pernah memberikan apa pun untuk membalasnya layaknya Peter Pan. Saat Krystal merencanakan pendidikan dan kelanjutan kariernya sebagai aktris di Korea, Skan tak mau kalah, diam-diam Skan berusaha masuk perguruan tinggi yang sama dengan Krystal di Korea, meski berbeda jurusan. Di Korea, Krystal berhasil diterima di NK Entertainment, dan Skan mengajukan beberapa keberatan yang membuat Krystal merasa sulit untuk meraih mimpinya, sedang Skan mulai merintis kariernya di dunia fotografi di majalah FAMOUS. Krystal mulai bertemu dengan Park Seungho, seniornya di NK Entertainment yang sudah debut lebih dahulu. Mereka mulai dekat. Begitu pun Skan, dia bertemu Vannesa Ahn, model yang belakangan sering menjadi objek foto Skan. Mereka pun mulai dekat. Skan mulai cemburu pada Park Seungho, begitu pun Krystal mulai cemburu pada Vannesa Ahn. Tak banyak yang setuju dengan kedekatan Krystal dan Park Seungho, hingga Krystal mendapatkan teror dari fans Park Seungho, sedang Skan begitu sibuk melindungi Vannesa Ahn dari orang-orang yang tak begitu menyukainya, hingga Krystal sering menemukan Skan tergeletak penuh luka yang ia tak pernah tahu bahwa luka itu adalah bentuk perlindungan Skan pada Vannesa Ahn. Suatu ketika Skan mengalami kecelakaan yang mengakibatkan dia mengalami distorsi memori, kemunduran daya ingat secara perlahan. Skan tak mudah menerima kondisi tersebut, dia meminta Krystal dan Vanessa untuk melupakannya. Krystal tak siap menghadapinya, ia terlalu sayang untuk melupakan Skan begitu saja. Skan sering membenturkan kepalanya ke dinding, hingga keadaannya semakin memburuk, dan akhirnya dokter tak mampu menyelamatkan nyawanya. Sepeninggal Skan, Seungho semakin menunjukkan perasaannya pada Krystal, Krystal menolak karena belum mampu sepenuhnya melupakan Skan. Melupakan rasa cintanya pada Skan. Begitu pun Park Seungho, meski Krystal tak memberinya kesempatan, lebih tepatnya belum memberinya kesempatan, ia tetap menjaga seluruh cintanya untuk Krystal. Krystal kembali ke Indonesia. Tiga tahun berlalu, Krystal menyadari ada yang janggal dalam hatinya, ia kembali ke Korea. Berhasil menemui Park Seungho. Dan Krystal mulai paham, bahwa hidup harus terus berjalan, dan ia rasa ia harus menutup hatinya yang selama ini hanya untuk Skan dan mulai membukanya untuk Park Seungho.
            Goodbye Happiness menyiratkan tentang mendapatkan cinta, bahwa sejatinya cinta perlu diperjuangkan. Penulis memaparkan melalui kisah cinta antara Krystal, Skandar, dan Park Seungho. Bagaimana mereka berkorban untuk mendapatkan cinta dari orang yang mereka cintai.
            Hal yang menarik dari novel karapan Arini Putri ini adalah, ia menulis sebuah dongen secara modern, sehingga terasa kekinian. Dengan bahasa yang ringan, ia mampu menyihir pembacanya sehingga terasa benar-benar masuk dalam cerita itu sendiri. Ia juga menulis cerita yang begitu memainkan emosi pembaca, sehingga mampu mengukir senyum dan menangis haru ketika mambacanya. Ditambah lagi ia menyelipkan beberapa kosakata dalam Bahasa Korea sehingga menjadi daya tarik tersendiri bagi novel keduanya ini. Namun, yang menjadi kekurangan bagi novel ini adalah ada beberapa Bahasa Korea yang diselipkan Arin tanpa disertai arti kata dari kosakatanya tersebut, sehingga bagi pembaca yang masih asing terhadap Bahasa Korea sedikit mengalami kesulitan memaknai kata tersebut. Tetapi hal tersebut tidak mengurangi nilai tambah bagi novel ini dan novel ini terlalu sayang untuk dilewatkan.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar