Kembali Fitrah yang DijanjikanNya..

Jejak kotor langkah kaki ini, akan segera tercuci..
Syair yang pernah terucap menyakitkan..
Akan terjaga walau sulit hilang..
Olokan, hinaan, pukulan, akan berusaha ditahan..
Dan perlahan belajar untuk ditinggalkan..

Takbiratul Ihramku, untung mengagungkanMu..
Ruku'ku, untuk menghormatiMu..
I'tidalku, sebagai bukti semangat dariMu..
Sujudku, merupakan simbol ragaku dalam memohon ampunanMu..
Mengadukan kesulitanku, dan merendahkan diriku atas kuasanya Engkau Ya Rahmaan..
Tasyahudku, mewakili rasa terimakasih dan syukurku atas karuniaMu..
Salamku, sebagai permohonan izin untuk kembali mengembara mencari ridhoMu..

Telah Kau panjangkan umurku..
Kau tuntun ragaku hingga aku dapat kembali menjumpai Ramadhan..
Mencari berkah Ramadhan..
Berlomba mendapatkan limpahan kasih sayangMu yang terselip dalam Ramadhan..
Harapku, izinkan kami semua kembali fitrah..
diujung hari kemenangan yang telah Engkau janjikan ..

Ibu ^^

setangkai mawar ini kuberikan padamu..
sebagai ungkapan terimakasih dariku untukmu..
atas waktu luang yang rela kau beri untukku..
atas nyawa yang rela kau korbankan untukku..

kini, tinggal kenangan manis atas itu semua..
merasuk, menyentuh sukma jiwa..
kembali teringat akan isak tangis yang membara..
yang selalu mengusik indah malam dunia..

pabila engkau pergi menghadap-Nya..
aku tak tau harus berbuat apa..
perlukah aku korbankan jiwa dan raga..
atau sekalipun yang ku korbankan adalah nyawa.. ??

wahai pelita siang dan malamku..
tetaplah disini membelaiku lembut dengan jemarimu..
jemari yang suci karena garis hidupmu..
yang ditakdirkan surga berada di bawah telapak kakimu..

Lihat Diri Kita ..

mengapa gemerlap dunia dengan mudah singgah dalam benak setiap insan ?
padahal belum tentu ukiran akhirat termasuk didalamnya..

mengapa ucapan kotor dengan mudah terlontar dari mulut manusia ?
padahal belum tentu diluar itu ia hiasi mulutnya dengan sholawat untuk rasulnya..

mengapa khilaf dengan mudah dilakukan tubuh manusia ?
padahal belum tentu ibadahnya sempurna di mata Tuhannya..

kami hanya mampu memohon ampunan atas tumpukan benih dosa yang telah kami perbuat..
dan berharap hembusan pahala yang kami buat kedepannya dapat menerbangkan tiap debu dosa yang tak terhitung jumlahnya..