Postingan Populer

Senin, 09 Februari 2015

Diam-Diam Jatuh Cinta

Oleh: Anisa Rahayu, Arini Hidayah, dan Luthfiatul Fuadah

Kemarin, melalui mimpi kita bersua dalam hangat.
Desau angin berbisik lirih mengenai rindu yang enggan padam.
Di sana aku bisa mengingkari kenyataan.
Kita bisa terus bersua tanpa kenal bosan.
Bukankah itu yang selama ini kita semogakan?
Karena dalam jumpa tak sengaja mata kita bercerita tentang harap kita pada cinta.
Pada arti kata bersama; aku dan kamu.
Seiring pandang mata yang menyematkan kita pada asa,
meski dekap belum leluasa,
nyatanya kita masih bebas meminta dalam doa.

Dengarkanlah pada temaram panjang…
Ada yang diam-diam berbahasa, menyampaikan berpatah-patah kata.
Ada yang diam-diam mengucap amin dalam hatinya, karena doa untuk cinta.
Ada yang diam-diam merunduk karena menahan rindu dalam dada.
Ada yang diam-diam meradang bila ada yang lain dalam pandang kasihnya.
Ada yang diam-diam merasa diri paling tahu dan ingin tahu segalanya.
Ada yang diam-diam berdoa untuk tetap bisa bertemu mata.
Dan ada yang diam-diam jatuh cinta.


Bekasi-Sukabumi, 9 Februari 2015

Tidak ada komentar:

Posting Komentar